Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Ndalem Sukarni, Tempat Tinggal Sosok yang Jadi Otak Penculikan Bung Karno di Rengasdengklok

Mengenal Ndalem Sukarni, Tempat Tinggal Sosok yang Jadi Otak Penculikan Bung Karno di Rengasdengklok
Bicara Blitar--
Blitar ternyata menyimpan sejarah yang patut dikenang. Selain keberadaan rumah masa kecil Bung Karno, Istana Gebang dan Makam Bung Karno, di Blitar juga ada rumah tokoh pejuang kemerdekaan.

Rumah yang dimaksud adalah milik Sukarni Kartowirdjo, atau sekarang disebut Ndalem Sukarni. Dia adalah otak di balik penculikan Bung Karno ke Rengasdengklok untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Rumah milik Sukarni terletak di Kelurahan Sumberdiren, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Jaraknya dari Kota Blitar tidak terlalu jauh, hanya sekitar 8 kilometer.

Hingga saat ini rumah milik pria kelahiran Blitar, 14 Juli 1916 itu masih seperti dahulu saat dihuni oleh pemiliknya. Bentuk maupun ornamen bangunannya masih dipertahankan.

Kamar yang dulu digunakan sebagai tempat tidur Sukarni juga masih tersisa. Pengunjung bisa masuk ke dalam kamar untuk melihat dari dekat kamar tersebut.

Setiap tahunnya, pada bulan Juli juga digelar kegiatan untuk memperingati Haul dari Sukarni. Masyarakat berbondong-bondong untuk meramaikan acara tersebut.

Dari bentuk bangunannya, Ndalem Sukarni bangunannya berbentuk memanjang, dengan halaman depan yang luas. 
Mengenal Ndalem Sukarni, Tempat Tinggal Sosok yang Jadi Otak Penculikan Bung Karno di Rengasdengklok
Menurut cerita, kayu-kayu yang menjadi penyangga atap bangunan sudah pernah diganti akibat bencana letusan Gunung Kelud.

Saat ini, juga sudah ada Taman Sukarni yang lokasinya tidak jauh dari kediamannya. Taman tersebut digunakan untuk mengenang jasa pahlawan nasional tersebut.

Taman Sukarni diresmikan pada 31 Desember 2018 oleh Bupati Blitar waktu itu. Lokasinya ada di Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. 

Sekadar informasi, dahulu Sukarni juga merupakan tokoh yang menentukan agar hanya nama Soerkarno-Hatta saja yang dicantumkan dalam teks proklamasi. 

Masa pasca kemerdekaan, Sukarni masih andil yang cukup besar dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, misalnya pada 3 September 1945 beliau memprakarsai pengambil alihan jawatan Kereta Api, angkutan umum dalam kota, dan stasiun radio.