Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memperingati September Hitam

Memperingati September Hitam
Munir, salah satu aktivis HAM yang meninggal dunia.
Bicara Blitar--
Kali ini, Bicara Blitar mencoba menatap masa lalu tentang sejarah republik ini. Tepatnya menginginkan kejadian pelanggaran HAM pada Bulan September.

Pada Bulan September ini bukan hanya penuh dengan perayaan hari penting nasional yang biasanya diperingati setiap tahunnya. 

Seperti,Hari Polwan pada 1 September, serta Hari Olahraga Nasional pada 9 September. Ataupun yang sering diperingati banyak organisasi, seperti Hari Tani Nasional.

Lebih dari itu, menilik dari KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) dan Tempo, Bulan September adalah bulan yang penuh dengan nestapa dan tragedi pelanggaran HAM.

Alasan itu berkaca dari banyaknya kejahatan pelanggaran HAM pada bulan September. Ditambah, peristiwa itu belum terselesaikan pengungkapan kasusnya.

Lalu apa saja peristiwa-peristiwa besar pelanggaran HAM yang terjadi pada Bulan September:

1. Tragedi Tanjung Priok

Peristiwa ini terjadi pada 12 September 1984. Dari penyelidikan Komnas HAM, tragedi ini dikategorikan dalam pelanggaran HAM berat.

Waktu itu, ada 24 orang meregang nyawa, serta 36 orang mengalami luka berat. Selama pemeriksaan dan penahanan, banyak yang mengalami penyiksaan.

2. Pembunuhan jenderal dan ratusan/jutaan warga sipil kader dan simpatisan PKI

Peristiwa ini berawal dari pembunuhan 6 jenderal dan seorang perwira angkatan darat. Mereka dibunuh dan dimasukkan ke dalam lubang buaya.

Tidak berhenti di situ, pembunuhan dengan skala lebih besar terjadi setelah pengangkatan mayat mereka. Ratusan ribu, bahkan ada sumber yang menyebut jutaan kader dan simpatisan PKI dibunuh tanpa melalui proses peradilan.

Peristiwa kelam pada medio 60 an itu masih menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban pembunuhan. Terkhusus untuk anak dan cucu korban pembunuhan massal, mereka tidak jarang mendapatkan diskriminasi.

3. Tragedi Semanggi II

Peristiwa yang terjadi pada masa kepemimpinan Presiden B.J Habibie ini, terjadi saat mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa guna meminta pembatalan pengesahan RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya.

Waktu itu, seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia, Yun Hap harus meninggal dunia usai tertembak oleh peluru aparat di depan Universitas Atma Jaya.

4. Meninggalnya Munir Said Thalib

Aktivis HAM, Munir Said Thalib harus meninggal dunia pada 7 September 2004. Dia meninggal usai diracun saat dalam perjalanan dari Jakarta ke Belanda.

Sebelum meninggal dunia, Munir terkenal sangat gigih dalam memperjuangkan nasib korban-korban pelanggaran HAM. Termasuk peristiwa yang diduga melibatkan petinggi negara.

5. Reformasi Dikorupsi

Pada 23-30 September 2019, peristiwa pelanggaran HAM juga terjadi. Kejadian seperti tahun 1998-1999, yakni melibatkan mahasiswa. Tercatat, 5 mahasiswa harus meninggal dunia.

Ada dua kota yang menjadi saksi bisu kejadian itu. Pertama, Kendari yang menjadi saksi meninggalnya 2 mahasiswa, Immawan Randi dan Yusuf Kardawi.

Sedangkan di Jakarta ada 3 mahasiswa, Akbar Alamsyah, Maulana Suryadi, dan Bagus Putra Mahendra

5 peristiwa di atas mungkin hanya sebagian kecil dari kasus-kasus pelanggaran HAM. Kemungkinan masih ada kejadian yang belum diketahui publik, atau tidak terjamah oleh media.


Muhammad Thoha Ma'ruf
Muhammad Thoha Ma'ruf gampang typo.