(Foto: sasmita.blitarkab) |
Terletak di atas gundukan tanah seluas sekitar 25 meter persegi, situs ini menyimpan peninggalan berharga yang memperlihatkan jejak kebudayaan dan keagamaan Hindu kuno.
Di dalam situs Sukosewu, terdapat berbagai bebatuan yang memiliki fungsi dan sebutan masing-masing. Salah satu batu penting adalah Altar, yang berfungsi sebagai meja pemujaan.
Selain itu, terdapat juga fragmen miniatur dan batu lapik, yaitu alas yang digunakan untuk menopang sebuah arca. Batu umpak, yang terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk bundar serta persegi, juga ditemukan di situs ini.
Baca juga: Jejak Kejayaan Majapahit di Situs Slumbung, Blitar
Situs Sukosewu merupakan miniatur candi yang menggambarkan tiga tingkatan alam dalam kepercayaan Hindu.
Bagian bawah situs ini diyakini melambangkan alam tak kasat mata, sementara bagian tengah menggambarkan dunia manusia. Pada bagian paling atas, digambarkan alam dan kehidupan Sang Maha Dewa dalam ajaran Hindu kuno.
Meskipun keberadaan situs ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1984, keberadaannya baru mulai ramai diperbincangkan pada tahun 2016.
Pengetahuan masyarakat mengenai Situs Sukosewu mulai meningkat seiring dengan penelitian dan publikasi yang dilakukan. Situs ini menjadi bukti nyata kekayaan sejarah dan kebudayaan Majapahit yang terus dilestarikan.
Sebagai salah satu peninggalan penting dari era Majapahit, Situs Sukosewu memiliki nilai sejarah yang tinggi. Tempat ini tidak hanya menjadi saksi bisu masa kejayaan kerajaan Majapahit, tetapi juga tempat yang mengandung makna spiritual bagi masyarakat Hindu pada masanya.