Orderan Jahitan Baju Meningkat, Jadikan Penjahit di Blitar Tunda Kerjaan Hingga Setelah Lebaran

Bicara Blitar--Lebaran tahun ini menjadi momentum keberkahan tersendiri bagi Indah Hikmatu (23), seorang penjahit busana asal Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. 

Menjelang lebaran orderan yang diterima penjahit tersebut mengalami peningkatan drastis dibandingkan hari biasa.

Pada hari biasa, penjahit yang belum lama menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini hanya menerima pesanan jahitan busana dengan jumlah sedikit. Penghasilannya pun juga tidak bisa dipastikan besarannya.

"Paling-paling kalau hari biasa itu cuma ada satu atau dua orderan. Itupun terkadang dari teman atau tetangga sendiri, jumlahnya satu minggu tidak sampai 10 busana yang dijahit," katanya, Jum'at (21/4/2023).

Namun berbeda ceritanya saat mendekati lebaran, pesanan jahitan busana yang datang kepadanya bisa tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan hari biasa.

"Kalau sekarang ini, satu minggu saya hitung bisa mencapai 30 pesanan jahitan busana. Sampai saya kewalahan untuk melayaninya," lanjutnya.

Menurut Indah, banyaknya orang yang ingin memiliki pakaian baru dengan model yang berdasarkan seleranya sendiri menyebabkan orderan meningkat drastis.

"Kebanyakan baju konsumen yang saya jahit ialah baju gamis, blouse dan permakan baju yang baru di beli di toko karena ukurannya yang kurang fit," ujarnya.

 

Tidak jarang, kata Indah, apabila ada pakaian yang memerlukan teknik menjahit yang rumit, maka satu pakaian saja bisa dikerjakan dalam waktu satu hari hingga dua hari.

Oleh karena itu, dengan banyaknya pesanan yang datang sili berganti tiada henti kepadanya, membuat Indah sampai harus menunda pesanan yang baru datang hingga selepas lebaran.

"Mau tidak mau kalau ada pesanan baru, ya selesainya setelah lebaran. Kalau tidak mau, ya bisa mencari penjahit yang lain. Saya yakin penjahit yang lain juga sama," tandasnya.