Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merefleksikan Ronda Sahur

Merefleksikan Ronda Sahur
(foto: duniasantri.co)
Bicara Blitar--
Di tengah perkembangan zaman, kegiatan ronda sahur menggunakan alat musik tradisional mulai ditinggalkan. Saat ini sudah banyak yang menggunakan sound system untuk membangunkan orang sahur.

Padahal tidak satu kali saja aparat keamanan menertibkan kegiatan ronda yang menggunakan sound system. Alasannya, suaranya sangat mengganggu karena terlalu keras.

Dari sekian banyaknya yang menggunakan sound system, ternyata masih ada yang menggunakan alat musik tradisional. Mereka yang masih menggunakan itu adalah anak kecil.

Kita patut berbangga, bahwa anak-anak kecil masih mempunyai kreativitas di tengah gerusan laju perkembangan zaman.

Padahal anak-anak seusianya sudah banyak yang ogah-ogahan menggunakan alat musik tradisional, dan lebih memilih menggunakan sound system untuk membangunkan orang sahur.

Lalu apa saja sih, yang menarik saat ronda sahur menggunakan alat musik tradisional:

1. Kreativitas

Mereka yang ronda menggunakan alat musik tradisional pasti bakal lebih kreatif. Pasalnya, ada proses yang harus mereka lalui.

Pertama membuat kentongan dan sebagainya, kemudian memainkan alat musik saat ronda sahur agar merdu saat didengar.

2. Melestarikan Budaya

Menjadi perhatian bersama bahwa sedikit demi sedikit budaya tradisional kita semakin ditinggalkan. Penyebabnya: perkembangan zaman.

Saat ada yang masih mempunyai niatan untuk melestarikan budaya lokal kita patut berbangga. Lebih-lebih harus mendukung gerakan tersebut.

3. Melatih Mental

Bagi anak kecil memainkan alat musik tradisional untuk membangunkan orang sahur akan melatih mental mereka. Di mana mereka akan dilatih untuk berkorban demi orang lain.

Mereka rela bangun awal untuk membangunkan orang lain, kemudian baru mereka sendiri yang sahur untuk puasa.
Muhammad Thoha Ma'ruf
Muhammad Thoha Ma'ruf gampang typo.